About Us

agronomi-landscape-tekben

MENU UTAMA


Rabu, 06 April 2011

JAMBU AIR CITRA KEBANGGAAN INDONESIA


image

Pada awal tahun ini, jika kita kebetulan berkunjung ke beberapa toko buah yang cukup bergengsi di Jakarta, seringkali  dijumpai buah yang cukup menggugah selera dengan warnannya yang merah mengkilap dan kulitnya yang mulus tanpa cacat. Pada rak buah tertulis ‘jambu air Thailand’ atau ‘jambu Bangkok super’, dengan harga  buah Rp 50.000,-  –  Rp 70.000,-    per kilogramnya.  Wow, memang cukup membuat  dahi berkerut…. namun pada kenyataannya dalam hitungan jam,  tumpukan buah jambu itu semakin menipis, karena berpindah ke keranjang para pembeli. Memang dari penampilannya saja buah ini tampak menarik, unggul dan berkualitas, dengan ukurannya yang besar dan tampilan buah yang merah segar.  Apakah hanya itu yang menarik?  Ya memang pada awalnya demikian, tetapi ternyata embel-embel ‘Thailand/Bangkok’ itulah yang membuat orang tidak berpikir panjang  lagi tentang harga dan rela merogoh sakunya untuk mendapatkan buah tersebut.  Fenomena inilah yang sering kita jumpai dalam masyarakat Indonesia yang masih bangga menggunakan produk impor tanpa peduli apakah itu asli atau hanyalah strategi pedagang agar dagangannya laku.
Jambu Air (Syzygium samarangense) sebenarnya adalah salah satu buah tropis yang merupakan tanaman asli dari Indonesia, kemudian meluas di Asia dan dibudidayakan di negara lainnya seperti Jamaika, Suriname, Kepulauan Curacao dan Bonaire. Indonesia memiliki begitu banyak ragam dan varietas jambu air dengan berbagai warna mulai putih, hijau, merah muda, merah , hingga merah kecokelatan.  Rasanyapun bervariasi ada yang asam, manis segar dan manis.
Bagaimana dengan ‘jambu air Thailand’ tadi?  Jambu air ini sebenarnya memiliki nama asli jambu air Citra.  Ditemukan oleh Dr. Ir. Moh. Reza Tirtawinata (salah satu staf ahli di Taman Wisata Mekarsari, Bogor) pada tahun 1990 di Anyer, Banten.  Varietas ini telah dilepas sebagai buah unggul nasional dan merupakan varietas jambu air yang paling unggul dibandingkan jenis jambu air lainnya.  Keunggulannya terletak pada sosok buahnya yang besar menyerupai lonceng dan bisa mencapai bobot 250 g per buah, dengan warna kulit buah merah mengkilap.  Daging buah tebal, empuk, rasa manis (12 – 15 o Brix) dan tanpa biji.  Jambu ini dibawa ke Thailand pada tahun 1997 dan mulai dibudidayakan secara luas. Mereka menyebutnya dengan nama Thong Sam Sie yang artinya emas tiga warna.  Sampai sekarang varietas inilah yang menjadi varietas terunggul di sana.  Kini Jambu air citra juga telah banyak dikebunkan di negara lainnya seperti Taiwan, Vietnam, Malaysia dan tentunya juga  Indonesia.
Di Tanah air semakin banyak pekebun di seputar Jakarta, Jawa Barat, Lampung  dan Jawa Tengah yang membudidayakan jambu ini.  Bahkan jika musim panen raya di kota Semarang, kita akan dengan mudah menjumpainya di gerai-gerai buah di pasar dan tepi jalan dengan harga Rp 20.000,- per kilogram, tentunya dengan kualitas lebih rendah dari yang dijumpai di toko.   Hasil panen ini berasal dari kebun petani di daerah Demak.  Jika panen berlimpah barulah buah ini sampai ke Jakarta.  Demikian pula dari pekebun di wilayah  lainnya telah siap memasok buah ini ke kota-kota besar di Jawa. Biasanya harga jual dari produsen di kebun berkisar antara  Rp 15.000,- hingga Rp 25.000,- tergantung gradenya. 
Jika kita cermati dengan kemampuannya 2-3 kali panen per tahun dan jumlah panenan  15 – 25 kg per pohon, maka bertanam jambu air citra skala kecilpun cukup menjanjikan hasil, tanpa perlu menanam berpuluh-puluh pohon di lahan yang luas. Bahkan mungkin dari rekan-rekan alumni IPB,  ada yang berminat menggerakkan masyarakat desanya  untuk menanam di halaman rumah seperti yang dilakukan di Demak (jika kondisi lahannya memenuhi syarat).  Tentunya bukan suatu hal yang mustahil bukan?  Tidak mustahil pula jika kita bermimpi bahwa suatu saat nanti buah jambu air dapat menggantikan posisi buah apel impor  yang selalu dihidangkan sebagai buah hidangan pencuci mulut, khususnya di negeri kita sendiri .  Insya Allah, impian ini dapat terwujud dengan perjuangan dan semangat kita semua.  Mari kita mulai bergerak teman-teman .      < Riris-Mekarsari>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar